Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lampung Selatan menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus kekerasan terhadap anak dari tahun 2017 hingga 2021. Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) telah dikembangkan sejak tahun 2016, namun belum berjalan secara optimal. Dari 84 desa yang telah mengadopsi inisiatif ini, hanya 4,5% yang melaksanakannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti kurangnya jumlah dan kualitas fasilitator serta kader PATBM, yang berakibat pada kurang optimalnya upaya sosialisasi untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Bappeda Lampung Selatan bekerja sama dengan dinas terkait dan lembaga pemerhati hak perempuan dan anak berupaya memperkuat PATBM di wilayah tersebut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan kapasitas fasilitator dan kader PATBM dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak di Lampung Selatan.
Masyarakat merespon positif inisiatif ini dengan mendukung dan terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pelatihan, pendampingan, dan sosialisasi sejak dimulainya inisiatif ini pada tahun 2021. Hingga 2022, sebanyak 30 fasilitator dan 758 kader telah menjalani pelatihan, dan 3012 masyarakat terlibat dalam kegiatan sosialisasi mengenai isu kekerasan terhadap anak dan cara pencegahannya, serta peran penting PATBM dalam melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan. Kegiatan ini juga telah dimasukkan dalam dokumen Renja Dinas PP dan PA serta APBD tahun 2022 dan 2023.
Selain itu, pelaksanaan inisiatif ini diperkuat oleh Peraturan Bupati Nomor 70 tahun 2022 tentang PATBM yang dikeluarkan oleh Bupati Lampung Selatan. Peraturan ini mengatur pelaksanaan PATBM oleh Organisasi Perangkat Daerah, pembentukan jejaring kerja, tugas pokok dan fungsi, serta anggaran yang diperlukan untuk mendukung PATBM. Dampak positif lain dari inisiatif ini juga terlihat dalam penurunan kasus kekerasan terhadap anak, sebagaimana yang terlihat dari data sementara yang dilaporkan oleh Dinas PP & PA Lampung Selatan, yang menunjukkan penurunan kasus kekerasan dari tahun 2021 ke tahun 2023.
Kegiatan sosialisasi masih terus berlanjut di kecamatan lain dan inisiatif ini juga telah menarik minat dari sektor lain, seperti Yayasan Pembinaan Sosial Katolik (YPSK), Mitra Child Fund dan PT. Astra untuk mendukung inisiatif ini. Dampak inisiatif ini juga diharapkan akan berkembang dan meluas melalui kegiatan kaji tiru atau replikasi program. Saat ini sudah ada rencana kaji tiru/replikasi insiatif PATBM oleh kabupaten lain, yaitu Kabupaten Mesuji.
Sumber:
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengunduh beberapa tautan dibawah:
Untuk kerjasama dan replikasi, dapat menghubungi Zulvina, peserta Program Kepemimpinan SDG Angkatan 2, SDG Academy Indonesia melalui email: info@sdgacademyindonesia.id.
Copyright © 2022 SDG Academy Indonesia